05 Mei 2010

Harga bawang merah anjlok Jum'at, 23 April 2010

Harga bawang merah anjlok
Jum'at, 23 April 2010 09:33:57
2010042393357_brambang.jpg
SANDEN: Kalangan petani bawang merah di kawasan selatan Bantul mengeluhkan an jloknya harga penjualan panen mereka dalam satu pekan terakhir. Diduga, susutnya harga jual ini merupakan ulah permainan tengkulak atau pedagang besar.

Sarjono, salah petani bawang merah yang ditemui di areal persawahan Tirtohargo, Kretek, Kamis (22/4) menyatakan turunnya harga ini terjadi sejak sepekan terakhir. Sebelumnya untuk bawang merah dengan kualitas bagus dan besar harga per kg senilai Rp8.000 dan yang kecil Rp6.500.

Sedangkan untuk sekarang ini, para pedagang besar hanya berani membeli hasil panen mereka senilai Rp6.000 per kg untuk kualitas bagus dan Rp3.500-Rp4.000 untuk bawang kecil. Dengan kondisi seperti ini, Sarjono menyatakan kemungkinan dalam panen perdana ini dirinya hanya akan mendapatkan untung sedikit.

Ditakutkan dengan hasil kali ini, pada musim tanam selanjutnya ia tidak bisa melakukan penanaman kembali. Padahal dari beberapa info yang didapatkan kalangan petani bawang merah yang sudah panen lebih dulu, harga satu pekan lalu itu masih berlaku.

“Dugaan saya penurunan harga ini merupakan permainan dari kalangan pedagang besar yang dipersiapkan saat banyak kalangan petani panen bawang merah di semua tempat,” lanjutnya. Lebih jauh Sarjono berharap pada panen kedua dan ketiga nanti harga bawang merah menyentuh atau sama dengan harga yang bisa dinikmati pada pekan lalu.

Senada dengan Sarjono, Kahono petani yang ditemui di areal persawahan Sri Gading, Sanden meminta Pemerintah Kabupaten Bantul membantu mereka agar harga tidak terlalu jatuh di panen raya ini.

“Dulu pernah dapat kabar, saat harga bawang anjlok Pemda akan membeli sesuai harga tertinggi dan tidak membuat kami rugi. Sekarang kami sangat berharap itu dilakukan,” katanya.

Edy Suhariyanta, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul yang ditemui di Palbapang, Bantul menyatakan belum mengetahui adanya penurunan harga yang terjadi dalam satu pekan terakhir.

“Nanti saya coba minta jajaran untuk melakukan pengecekan lapangan, sebab satu minggu terakhir kami dapat kabar harga masih di atas Rp6.000 per kg,” katanya. Lebih jauh Edy juga menyatakan penurunan harga ini bukan disebabkan adanya permainan harga dari para pedagang besar yang selama ini berkeliaran di Bantul.

Namun lebih banyak disebabkan adanya panen raya tingkat nasional di berbagai daerah, terutama daerah yang selama ini dikenal sebagai sentra bawang merah. Mengenai upaya Pemkab untuk mengontrol harga dengan membeli hasil panen, Edi mengaku belum bisa, karena harga pasaran yang belum menyentuh pada titik kritis yaitu di bawah Rp3.000 per kg.

“Jika berdasarkan pada penjelasan Anda tadi, menurut saya kalangan petani mengalami ketakutan psikologis sebab harga yang sekarang ini jauh berbeda dengan minggu lalu. Tapi secara material mereka tidak mengalami kerugian,” pungkasnya.(kuk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar