09 Mei 2010

Jambu Delima dan Citra, Buah yang Menjanjikan

Jambu Delima dan Citra, Buah yang Menjanjikan

BUAH belimbing yang menjadi maskot Kota Wali, boleh dibilang tinggal menunggu waktu ditelan sejarah. Belimbing yang dahulu menjadi tanaman kebanggaan oleh hampir semua warga Demak dan ditanam di depan rumah, sekarang telah diganti dengan pohon jambu.
Ada dua jenis jambu yang membumi di daerah tersebut, yaitu jambu merah delima dan citra. Kedua jenis tanaman tersebut lebih menjanjikan memberi penghasilan dibandingkan dengan belimbing.
Jika menengok ke belakang, setidaknya pada tahun 1980-an, beberapa desa di Demak Kota, yakni Betokan dan Tempuran, cukup dikenal, karena tanaman belimbing. Namun, sekarang berangsur pudar, karena mayoritas warga telah mengganti tanaman yang buahnya berbentuk bintang itu dengan pohon jambu. Apalagi, dari segi penghasilan, buah pengganti tersebut memberi harapan sebagai penambah penghasilan.
Bukan hanya di dua desa itu, kini hampir di seluruh pedesaan di 14 kecamatan mengembangkan pohon jambu. Dari jumlah tersebut, terbanyak di Kecamatan Demak Kota, Bonang, Wedung, Wonosalam, Sayung, Karangtengah, Guntur, Gajah, dan Karanganyar.
Perawatan Mudah
Kelebihan buah jambu dibandingkan dengan belimbing, menurut petani asal Betokan Demak Kota, Karmono, karena perawatannya lebih mudah dan masa panenan bisa sampai tiga kali dalam setahun. Karena itu, buah tersebut seakan tidak mengenal musim, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar.
Dari segi jumlah, buahnya juga lebih banyak. Satu pohon mampu menghasilkan ratusan buah. Di samping itu, nilai jualnya cukup tinggi. ''Buah jambu merah delima bisa laku dijual Rp 400-Rp 700. Sementara itu, jambu citra setiap buahnya bisa mencapai Rp 1.000-Rp 2.000,'' katanya.
Kemudahan lain, pemilik jambu tidak perlu susah-susah menjual ke pasar, karena para pedagang selalu datang dan menawar. Ada yang menjual per buah dan ada pula yang menjual dengan cara tebas per pohon.
''Karena berbagai kemudahan itulah, warga lebih memilih memelihara jambu. Mereka berangsur meninggalkan buah belimbing, yang dari aspek perawatan lebih sulit,'' tuturnya.
Menanam jambu, lanjut dia, tidak memerlukan tanah yang luas. Pohon tersebut biasanya hanya ditanam di teras rumah atau di tanggul pembatas kolam tambak ikan. Meski sama-sama buah jambu, rasa dan aroma buahnya berbeda dengan buah hasil dari daerah lain. Perbedaan yang paling terasa, jambu delima rasanya manis, gurih, dan buahnya tebal dengan biji ukuran kecil, sedangkan jambu citra buahnya tebal, keset, gurih, dan sebagian besar tidak berbiji.
''Mungkin karena tekstur tanah di sini berlumpur, sehingga cocok untuk tanaman jambu,'' ujarnya.
Catur (41), petani yang bertempat tinggal di Kecamatan Bonang itu, juga mengembangkan dua jenis buah jambu tersebut di atas lahan seluas 1,5 hektare. Dia mengaku mendapat keuntungan cukup besar dari jerih payahnya itu. ''Setiap panen, satu pohon bisa menghasilkan Rp 1 juta. Jadi, tinggal mengalikan jumlah pohon dan tiga kali panen dalam setahun,'' ungkapnya.
Awalnya, tanaman itu dia beli dari tempat pengembangan tanaman Citra Alam Demak. Namun, sekarang pembibitannya dilakukannya sendiri, dengan cara mencangkok batang pohon. (Hasan Hamid-37h)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar